Kembali mengenai praktek SARA, isu kristenisasi dan pelecehan karyawan muslim di @telkomsel kami sampaikan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan meeting di Telkomsel tidak mengindahkan jadwal shalat. Jika karyawan muslim tinggalkan meeting untuk shalat, disindir abis.
2. Tidak boleh cuti pada hari lebaran dan minggu terakhir bulan puasa untuk para staf manager ke bawah yang mayoritas muslim.
3. Pelecehan oknum-oknum pimpinan Telkomsel terhadap staf-staf Telkomsel yang muslim yang sering terjadi di bulan puasa saat morning meeting.
4. Dimana pimpinan rapat yang non muslim secara demonstratif makan dan minum di depan peserta rapat bahkan merokok seenaknya. Bahkan pimpinan rapat selalu melecehkan peserta rapat dengan mengajak/menawarkan untuk makan, minum dan merokok bersama.
5. Promosi dan penunjukan pejabat Telkomsel sering tidak prosedural, tanpa assesment, tiba-tiba terbit SK Promosi.
6.Kasus - kasus seperti ini selalu terjadi pada oknum-oknum tertentu di Telkomsel yang dekat dengan Direktur Utama, terutama kristen dan batak.
7.Tidak ada toleransi Direksi/ pejabat tinggi Telkomsel sedikit pun dengan waktu shalat Jumat dengan terus memaksakan meeting/acara. Acara dan meeting tetap saja dilanjutkan meski sudah terdengar azan jumat berkumandang
8.semua posisi atau jabatan-jabatan strategis dan eksekutor dipegang oleh orang-orang kepercayaan Direktur Utama yang non muslim.
9.hanya Posisi atau jabatan bersifat planning dan operasional dijabat oleh staf muslim di @telkomsel. @hatta_rajasa @iskan_dahlan."
sumber: [adivammar/may/voa-islam.com]
Artikel keren lainnya: