Nabi Zakaria bersedih karena hingga usianya yang lanjut, ia belum dikarunia keturunan sebagai penerus dakwahnya. Namun ia tak kenal putus asa, setiap waktu ia senantiasa bermunajat kepada Allah SWT agar segera diberi keturunan.
Dikisahkan dalam Al Qur'an, Hannah, istri Nabi Zakaria ketika hamil bernazar, bila melahirkan anak akan dikhidmatkan untuk Baitulmaqdis. Ketika lahir seorang anak perempuan, ia berkata,
"Y Tuhanku, sesungguhnya aku telah melahirkan seorang anak perempuan, meskipun aku berharap ia adalah laki-laki. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada Engkau daripada setan yang terkutuk."
Allah SWT pun menerima nazarnya. Nabi Zakaria as membangunkan sebuah mihrab untuknya di dalam masjid sehingga Maryam dapat beribadah di dalamnya dengan tenang. Nabi Zakaria as setiap kali mengunjungi Maryam, ia menyaksikan di sisi Maryam terdapat makanan buah-buahan segar yang bukan musimnya
Nabi Zakaria as bertanya,
"Hai Maryam, darimana kamu memperoleh makanan ini?"
"Makanan ini dari sisi Allah, sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki tanpa hisab, "jawab Maryam.
Doa Nabi Zakaria
Ketika itulah Nabi Zakaria as berkata,
"Alangkah indahnya memiliki keturunan seperti ini."
Tanpa menunggu lama, dia mengangkat tangan dan berdoa,
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
Artinya:
di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".
(QS. Ali Imran [3]: 38).
Kemudian ketika Nabi Zakaria as sedang melakukan shalat di mihrab, Malaikat Ilahi memberikan kabar gembira kepadanya bahwa Allah SWT akan menganugerahkan kepadanya seorang putra yang bernama Yahya, yang di kemudian hari nanti akan menjadi besar, suci dan menjadi nabi.
Istri yang Mandul
Subhanallah...padahal sebelumnya Nabi Zakaria as mengaku bahwa istrinya mandul alias tidap dapat hamil. Disebutkan dalam Al Qur'an di permulaan Surat Maryam, Ingatlah rahmat Allah SWT kepada Nabi Zakaria as tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengn suara perlahan dan mengatakan:
قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا ٤
وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا ٥
يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا ٦
Artinya:
4. ia berkata "Ya Tuhanku, Sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, Ya Tuhanku.
5. dan Sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku[898] sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, Maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera,
6. yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya'qub; dan Jadikanlah ia, Ya Tuhanku, seorang yang diridhai".
(QS. Maryam[19]: 4-6).
Penjelasan:
[898] Yang dimaksud oleh Zakaria dengan mawali ialah orang-orang yang akan mengendalikan dan melanjutkan urusannya sepeninggalnya.Yang dikhawatirkan Zakaria ialah kalau mereka tidak dapat melaksanakan urusan itu dengan baik, karena tidak seorangpun diantara mereka yang dapat dipercayainva, oleh sebab itu Dia meminta dianugerahi seorang anak.
Subhanallah...
Doa Nabi Zakaria as didengar dan dikabulkan Allah SWT seraya berfirman di ayat selanjutnya, Surat Maryam ayat 7-8.
Subhanallah, pertanyaan itu langsung dijawab Allah SWT berfirman,
قَالَ كَذَلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْئًا ٩
Artinya:
Tuhan berfirman: "Demikianlah". Tuhan berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesunguhnya telah aku ciptakan kamu sebelum itu, Padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali".
(QS. Maryam: 9).
Subhanallah...
Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya. Allah SWT menganugerahkan seorang anak yang juga menjadi nabi, yaitu Nabi Yahya as.