Friday, March 21, 2014

Perang di Afghanistan Untuk Mencegah Berdirinya Khilafah

INGGRIS (KabarDuniaIslam).

Mantan Komandan Angkatan Darat Inggris Membenarkan bahwa perang di Afghanistan adalah untuk mencegah berdirinya Khilafah.

Pada 14 Mei 2010, Mantan pimpinan pasukan angkatan darat Inggris, Jendral Richard Dannatt berbicara pada program BBC Today mengkonfirmasi bahwa perang di Afghanistan adalah 'Perang melawan Islam.'

Ketika berbicara mengenai pendudukan lanjutan Inggris di Afghanistan, Dannatt mengatakan bahwa "Jika kita tidak melawan dan menghadapi agenda yang dimiliki oleh Ummat Islam di Afghanistan Selatan, di Afghanistan atau di Asia selatan, sesungguhnya pengaruh mereka akan tumbuh dan berkembang. Pengaruh itu akan berkembang dengan baik, dan di sini titik pentingnya, kita bisa lihat pengaruh itu bergerak dari Asia selatan ke Timur Tengah lalu ke Afrika utara dan akan mencapai puncaknya pada ke-Khalifahan Islam seperti di abad ke-14 dan 15."

Jadi semua ini bukan mengenai Syeikh Usamah bin Laden, bukan pula mengenai kebebasan, keadilan, kekuatan sosial atau hal-hal seperti itu. Semua ini adalah perang terhadap islam.


Salah satu pembatal keislaman dari 10 pembatal keislaman yang telah di ijma'kan oleh para ulama adalah membantu orang kafir melawan/memerangi kaum muslimin/islam.

Allah Ta'ala berfirman :
لا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلا أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ (٢٨)

28. janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali[1] dengan meninggalkan orang-orang mukmin. barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. dan hanya kepada Allah kembali (mu).

[1] Wali jamaknya auliyaa: berarti teman yang akrab, juga berarti pemimpin, pelindung atau penolong.
[QS. Ali Imran :28].

Imam Ath Thabari berkata," Barang siapa berbuat demikian, niscaya ia terlepas dari pertolongan Allah " maknanya ia telah berlepas diri dari Allah dan Allah berlepas diri darinya karena ia telah murtad dari diennya dan masuk ke dalam kekufuran."[Tafsir Ath Thabari 6/228].

Allah Ta'ala berfirman :

فَتَرَى الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ يُسَارِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَى أَنْ تُصِيبَنَا دَائِرَةٌ فَعَسَى اللَّهُ أَنْ يَأْتِيَ بِالْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ مِنْ عِنْدِهِ فَيُصْبِحُوا عَلَى مَا أَسَرُّوا فِي أَنْفُسِهِمْ نَادِمِينَ (٥٢)

52. Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.
[QS. Al Maidah :52].

Syaikh Sulaiman bin Abdullah berkata," Allah menyebutkan bahwa berwala' (loyal) kepada orang-orang kafir meniadakan iman kepada Allah, Rasul-Nya dan kitab yang ditrunkan kepadanya. Allah lalu menyebutkan sebab hal itu adalah karena banyak di antara mereka yang fasiq. Allah tidak membedakan antara yang takut kepada bencana maupun tidak. Demikianlah kondisi orang-orang murtad tadi sebelum mereka murtad, kebanyakan mereka yang fasiq, maka kefasikan mereka menyeret kepada berwala' kepada orang-orang kafir dan murtad dari Islam. Naudzu Billahi min dzalika.' [Risalah Hukmu Muwalatil Ahlil Isyrak, dalam Al Jami' Al Farid hal. 426].

Allah Ta'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

51. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu Termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
(Al-Maidah : 51)

Imam Ath Thabari ketika menafsirkan ayat ini berkata," Siapa menjadikan mereka sebagai (wali) pemimpin dan sekutu dan membantu mereka dalam melawan kaum muslimin, maka ia adalah orang yang sedien dan semilah dengan mereka. Karena tak ada seorangpun yang menjadikan orang lain sebagai walinya kecuali ia ridho dengan diri orang itu, diennya, dan kondisinya. Bila ia telah ridho dengan diri dan dien walinya itu, berarti ia telah memusuhi dan membenci lawannya, sehingga hukumnya (kedudukan dia) adalah (seperti) hukum walinya." [Tafsir Ath Thabari 6/160].

Penjelasan Imam Ath Thabari ini juga ditegaskan lagi oleh para ahli tafsir lain seperti Imam Al Qurthubi (Al Jami' liahkamil Qur'an 6/217), Asy Syaukani (Fathul Qadir 2/50), Al Qasimi (Mahasinu Ta'wil 6/240) dan Ibnu Hazm (Al Muhala 13/35) , juga disebutkan oleh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad bin Ali Abdulathif dalam disertasinya, Nawaqidhul Iman Al Qauliyah wal 'Amaliyah, sebagai pembatal keimanan dan penyebab kemurtadan.

Jadi, Berdasarkan firman Allah diatas, orang yang menjadikan orang kafir sebagai Wali/Pemimpinnya maka dia telah murtad dari Islam tanpa di ragukan lagi. Maka siapa yang berdiri satu barisan dengan Kafir Amerika, Inggris & Zionis dalam perang melawan "teroris" (Baca Mujahidin) walau hanya dengan sebuah ucapan maka dia telah murtad dari islam.

sumber : alhittin.com