Pada dasarnya nilai ibadah puasa itu merupakan rahasia Allah SWT.
Seperti yang tertulis di hadits-hadits shoheh.
Rasulullah SAW bersabda,
"Setiap amal anak Adam bagi dirinya, kecuali puasa. Puasa itu untukKu dan Akulah yang menanggung pahalanya."
(HR. Bukhari).
Sesungguhnya berpuasa itu bukan hanya menahan lapar dan dahaga, namun hendaknya seseorang yang berpuasa juga menjauhi perbuatan yang haram.
Rasulullah SAW bersabda,
"Betapa banyak yang berpuasa tetapi ia tidak mendapatkan dari puasanya itu kecuali hanya lapar dan dahaga."
(HR. Nasai dan Ibnu Majah).
Nah, sebelum diterangkan menjaga semua dari berbagai hal, agar puasa kita tidak sia-sia, maka yang harus dilakukan pertama kali adalah:
1. Memantapkan hati kapan awal puasa.
Yakinlah bahwa puasa dilaksanakan pada hari H.
Kalau masih belum yakin dan ragu, cobalah untuk yakin 100 persen hari H nya adalah hari itu.
2. Niat Berpuasa.
Tanpa niat, otomatis puasa Ramadhan tidak akan diterima, hingga sia-sialah puasanya kalau ia berpuasa. Harus mengganti pada hari yang lain.
Niat dilaksanakan sebelum subuh, dengan niat tiap hari boleh dan kalau diniatkan sebulan penuh juga boleh.
Langkah selanjutnya adalah hindari dan menjaga seperti di bawah ini.
1. Menjaga Lisan.
Rasulullah SAW bersabda,
"Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan buruk. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah,'Aku sedang puasa, aku sedang puasa.'"
(HR. Ibnu Majah dan Hakim).
Menjaga lisan disini diantaranya berdusta, menggunjing, memaki, bertengkar, banyak bersenda gurau, berdebat serta segala hal yang bisa mengundang kebencian dan permusuhan.
Kendalikan lisan dengan diam dan lebih utama kalau lisan disibukan dengan zikir.
2. Menjaga Telinga.
Hindari telinga kita dari mendengarkan perkataan dan pembicaraan yang dibenci Allah SWT.
Ingatlah bahwa setiap yang haram diucapkan, tentu haram pulu didengarkan.
Bahkan Allah SWT berfirman bahwa mendengarkan berita bohong sama halnya dengan memakan yang haram.
Allah SWT berfirman,
سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ أَكَّالُونَ لِلسُّحْتِ فَإِنْ جَاءُوكَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ أَوْ أَعْرِضْ عَنْهُمْ وَإِنْ تُعْرِضْ عَنْهُمْ فَلَنْ يَضُرُّوكَ شَيْئًا وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Artinya:
"mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), Maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka Maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. dan jika kamu memutuskan perkara mereka, Maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil."
(QS. Al Maidah:42).
Ghibah juga tidak diperbolehkan.
3. Menjaga agar Jangan Berlebihan.
Tahukah kalian bahwa berlebih-lebihan adalah hal yang sia-sia.
Misal saja saat berbuka puasa.
Sunnah hukumnya berbukan dengan menyegerakan dan hendaknya jangan berlebihan atau terlalu kenyang. Makanlah yang manis terlebih dahulu.
4. Jangan Riya'
Meski semuanya adalah masalah hati, namun kita harus berhati-hati agar ibadah Ramadhan kita tidak teracuni dengan sifat tercela seperti riya'
Karena potensi pamer atau riya' ini bisa saja muncul pada diri seseorang tanpa kita sadari.
Misal saja hal yang sepele adalah Tadarus.
Sah-sah saja kalau kita tadarus Al Qur'an dengan berlama-lama di masjid, bahkan sangat baik sekali.
Tapi, coba kita menata hati kembali agar ikhlas tadarus dengan berburu pahala di bulan puasa, bukan untuk pamer.
Tentu saja masih banyak hal-hal lain yang perlu kita jaga selama bulan Ramadhan agar ibadah puasa kita menjadi sempurna. Namun setidaknya beberapa hal di atas dapat membantu kita meraih keutamaan ibadah di bulan mulia tersebut.
Amiin.
No comments:
Post a Comment