Dalam memilih jodoh terkadang gampang-gampang susah. Islam memberikan solusinya, ketika kita bimbang menentukan pilihan, segeralah shalat istikharah.
Dalam satu riwayat disebutkan, ketika Zainab mendapatkan lamaran dari Rasulullah SAW melalui Zaid, Zainab berkata,
"Aku tidak akan melakukan apapun sebelum aku bermusyawarah dengan Tuhanku (dengan istikharah)."
(HR. Muslim).
Minimal 2 Rakaat
Seperti shalat sunnah lainnya, shalat istikharah paling sedikit dua rakaat. Shalat ini bisa dilakukan tersendiri atau menyatu dengan shalat sunnah lain (rawatib, tahiyatul masjid, dan sebagainya). Kalau menyatu, harus ada niat bahwa dengan shalat sunnah lain itu hendak dilakukan shalat istikharah sekaligus.
Shalat ini bisa dilakukan kapanpun, tentunya di waktu-waktu yang tidak dilarang melakukan shalat dan bacaan surat boleh apa saja setelah Al Fatehah. Namun yang lebih utama adalah membaca Surat Al Kafirun pada rakaat pertama dan Surat Al Ikhlas pada rakaat kedua.
Istikharah boleh dilakukan berulang kali karena istikharah adalah doa tentu saja boleh berulang kali. Bahkan Ibnu Az Zubair sampai-sampai mengulang istikharahnya sebanyak tiga kali.
Dalam Shahih Muslim, Ibnu Az Zubair mengatakan,
"Aku melakukan istikharah pada Rabbku sebanyak tiga kali, kemudian aku pun bertekad menjalankan urusanku tersebut."
Tak Harus Menunggu Mimpi
Pertanyaannya adalah bagaimana cara mengetahui jodoh terbaik setelah shalat? Apakah petunjuk harus selalu lewat mimpi?
Hindari ritual-ritual lain setelah shalat seperti melempar kertas undian, membuka Al Qur'an secara acak kemudian membaca ayat pertama. Apabila ayat tersebut berbicara tentang hal baik, maka pilihannya adalah baik dan sebaliknya.
Solusinya adalah jika kita sudah yakin dengan pilihan kita, maka itulah jodoh terbaik itu. Jika memang pilihan itu dipersulit, maka berarti pilihan tersebut tidak baik untuk kita. Namun jika memang pilihannya tadi adalah baik, pasti Allah SWT akan memudahkan jalannya.
Doa Istikharah
Setelah shalat istikharah, bisa berdoa agar diberi petunjuk jodoh terbaik, boleh memakai bahasa apa saja yang kita tahu.
Tapi secara umum, doa setelah shalat istikharah adalah sebagai berikut:
Doa Istikharah:
للَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ العظيم ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أن هَذَا الأَمْرَ – ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ – خَيْرًا لِى ْ فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاقْدُرْهُ لِى ، وَيَسِّرْهُ لِى ، ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هذا الأمر شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاصْرِفْه عَنْي فاصرفني عنه ، وَاقْدُرْ لِىَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ، ثُمَّ رَضِّنِى بِهِ
Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika al ‘adziim, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma in kunta ta’lamu anna hadzal amro (sebut nama urusan tersebut) khoiron lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Wa in kunta ta’lamu anna hadzal amro syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii fash-rifhu anni wash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.
Artinya:
"Ya Allah, aku memohon petunjuk kepadaMu dengan ilmuMu dan aku memohon ketentuan daripadaMu dengan kekuasaanMu dan aku memohon daripadaMu akan limpah kurniaanMu yang besar. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa sedangkan aku tidak berkuasa dan Engkau Maha Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui dan Engkaulah Yang Maha Mengetahu segala perkara yang ghaib.
Ya Allah, seandainya Engkau mengetahui bahwasanya urusan ini (sebutkan..) adalah baik bagiku pada agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku, takdirkanlah ia bagiku dan permudahkanlah serta berkatlah bagiku padanya da seandainya Engkau mengetahui bahawa urusan ini (sebutkan..) mendatangkan keburukan bagiku pada agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku, jauhkanlah aku daripadanya dan takdirkanlah yang terbaik bagiku kemudian ridhailah aku dengannya."
NB:
Perlu diperhatikan, sebelum istikharah, kita tentunya sudah memiliki berbagai macam pertimbangan terkait dengan calon pasangan. Kalau seluruh pertimbangan nalar dan logika sudah selesai dan hasilnya adalah positif, maka serahkanlah segala sesuatunya kepada Allah SWT dengan melaksanakan Shalat Istikharah.
Artinya, jangan sampai tertipu dengan mimpi, karena itu bisa bersumber dari ilham, akan tetapi seringkali juga datangnya dari setan.