Bulan Ramadan adalah bulan yang tepat untuk zikir, berdoa, serta beriktikaf.
Akan tetapi, bolehkan muslimah beriktikaf dan haruskah itu dilakukan di masjid?
Iktikaf adalah tinggal atau menginap di masjid dengan niat iktikaf.
Dalam sebuah hadits riwayat Aisyah ra, Rasulullah SAW selalu beriktikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Riwayat Bukhari Muslim.
Para ulama berbeda pendapat mengenai waktunya, namun yang terbanyak berpendapat bahwa iktikaf sah meskipun sebentar asalkan dengan niat iktikaf.
4 Panduan Iktikaf bagi Muslimah:
1. Seizin suami.
Bagi yang sudah menikah harus izin suami dan bagi yang belum izin orang tuanya.
2. Terpisah.
Sebaiknya iktikaf di tempat terpisah dan tertutup dari tempat pria.
3. Sunnah menjelang iktikaf.
Disunnahkan sebelum melakukan iktikaf, tidak menjenguk orang sakit, tidak tidur dengan suaminya serta tidak keluar kecuali ada uzur mendesak.
4. Sunnah saat iktikaf.
- Memperbanyak shalat sunnah, baca Al Qur'an, zikir dan ibadah lainnya.
- Menghindari segala perbuatan yang tidak bermanfaat.
- Tidak banyak bicara.
- Menghindari caci maki, pertengkaran dan perbuatan keji lainnya.
- Membersihkan rambut dan merapikannya.
- Diperbolehkan juga makin di masjid, tapi harus menjaga kebersihan.
- Boleh juga berwudhu di masjid.
Wallahu A'lam.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "4 Panduan Iktikaf bagi Muslimah"
Post a Comment