Apabila manusia membaca sejarah perjalanan hidup generasi masa lalu, niscaya akan tampak bahwa Allah SWT begitu besar kekuasaan-Nya, sangat dekat dengan hamba-hamba-Nya, mendengar ucapan mereka, mengabulkan doa mereka, membuka pintu-Nya untuk mereka serta memenuhi permintaan mereka.
Ada yang mengatakan,
"Bukankah ibadah pada masa Rasulullah SAW dijalankan sesuai dengan rukun-rukun dan syarat-syaratnya?"
Begitu juga dengan kita kan..
Bukankah kita juga menunaikannya sebagaimana para sahabat melaksanakannya. Dan Al Qur'an juga merupakan nikmat dari Allah SWT yang senantiasa kita baca dan kita dengarkan.
Bukankah langit, matahari, bulan dan bintang-bintang beredar pada posisinya dari tahun ke tahun, dan tetap beredar.
Lalu mengapakah ada sebagain dari kita yang beranggapan bahwa doanya tidaqk dikabulkan?
Lalu apa yang terjadi dengan doa yang tertolak itu serta solusinya.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Artinya:
dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1] akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina".
(QS. Al-Mu'min: 60).
Penjelasan ayat:
[1] Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.
Untuk menjawa pertanyaan itu, kita dapat berkaca pada salah seorang ahli ibadah yang bertakwa dan bersih hatinya. Beliau adalah Ibrahim bin Adham.
Penyebab Hati Mati Rasa
Pada suatu ketika, sekelompok orang berkumpul di Pasar Basrah dan mereka berkata,
"Wahai Abu Ishaq (sebutan Ibrahim bin Adham), sesungguhnya Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur'an, 'Niscaya akan Aku perkenankan (Aku kabulkan doa) bagimu', dan kita telah berdoa kepada-Nya setiap malam. Akan tetapi mengapa doa kita tidak dikabulkan?"
Ibrahim bin Adham memberikan sebuah jawaban yang sangat bermanfaat buat kita semua, fadhilahnya sampai jaman modern ini.
Bahkan, jawaban beliau berguna untuk kita semuanya yang masih mempermasalhkan doa tak mustajab hingga saat ini.
Ibrahim bin Adham menjawab,
"Karena hati kalian telah mati."
"Apa yang menyebabkan hati kami mati?" tanya warga di pasar.
"Ada sepuluh perkara," jawab Ibrahim bin Adham.
"Apa sepuluh perkara itu?" tanya mereka.
Ibrahim bin Adham menjawab,
1. Kalian mengenal Allah SWT, tetapi kalian tidak melaksanakan hak-hak-Nya.
2. Kalian membaca Al Qur'an, tetapi kalian tidak mengamalkannya.
3. Kalian mengaku cinta kepada Rasulullah SAW, tetapi kalian meninggalkan sunnahnya.
4. Kalian mengaku bahwa setan adalah musuh kalian, tetapi kalian mengikuti jejaknya.
5. Kalian mengatakan, "Kami cinta surga", tetapi kalian tidak beramal untuk mendapatkannya.
6. Kalian mengatakan, "Kami takut api neraka", tetapi kalian mengorbankan diri untuknya.
7. Kalian mengatakan, "Sesungguhnya kematian itu benar", tetapi kalian tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian itu.
8. Kalian sibuk dengan membicarakan aib saudara-saudara kalian, tetapi kalian lupa dengan aib sendiri.
9. Kalian telah menikmati nikmat Tuhan kalian, tetapi kalian tidak mensyukurinya.
10. Kalian turut memakamkan jenazah ke liang lahat, tetapi kalian tidak mengambil pelajaran darinya.
Kemudian Ibrahim bin Adham ditanya oleh salah seorang dari mereka.
Orang itu berkata,
"Bagaimana kalau kami meminta engkau untuk berdoa?"
Ibrahim bin Adham menjawab, "Boleh."
Lalu beliau kembali berkata kepadanya,
"Dan engkau, makanlah makanan yang halal, setelah itu berdoalah sekehendakmu."
Syair Syarat Terkabulnya Doa
Sebagian dari mereka melantunkan bait syair berikut ini:
Mereka mengatakan syarat-syarat doa yang dikabulkan bagi kita,
Ada sepuluh, dengannya seorang pendoa akan eruntung dalam pintanya,
Kesucian yang terjaga, shalat yang ditunaikan, dan sungguh dalam penyesalan,
Waktu yang tepat, penuh kekhusukan, dan berbaik sangka akan pengabulan,
Makanan yang halal, dan meninggalkan kemaksiatan,
Menyebutkan keinginan yang disertai dengan kesungguhan.
Ke sepuluh penyebab hati mati rasa inilah yang jadi pemicu kenapa doa seorang hamba tidak dikabulkan.
Sungguh suatu ilmu yang sangat bermanfaat bagi umat manusia, apa yang disampaikan oleh Imam Ibrahim bin Adham tersebut.